:)

:)

Rabu, 16 Desember 2015

MEMBUAT KEBUN MIKROORGANISME



MEMBUAT KEBUN MIKROORGANISME



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Bakteri termasuk kelompok mikrobio prokariotik yang termasuk bagian dari kingdom Monera selain alga biru. Monera adalah organisme sel tunggal (monoselular) yang memiliki nukleus tanpa membran yang disebut prokarion. Organisme Monera disebut juga organisme prokariota, yang tergolong kelompok kingdom Monera adalah bakteria dan alga biru.  Bakteri tidak memiliki membran inti dan sistem membran dalam, bersel satu atau membentuk kelompok, bentuk sel beragam, dan hidup secara heterotrof. Dalam hal ini, maka kegiatan praktikum ini untuk mengetahui pertumbuhan bakteri di sebuah tomat yang telah membusuk dan ketombe dalam pembuatan media kentang gula agar (KGA).

1.2  Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1.        Bagaimana pertumbuhan bakteri di sebuah tomat yang telah membusuk dalam pembuatan media kentang gula agar (KGA)?
2.        Bagaimana pertumbuhan bakteri ketombe dalam pembuatan media kentang gula agar (KGA)?

1.3  Tujuan Percobaan
1.      Untuk mengetahui pertumbuhan bakteri dalam pembuatan media kentang gula agar (KGA).
2.      Membuat media biakan umum untuk mikroorganisme bakteri.
3.      Menangkap, dan menumbuhkan mikroorgainsme dalam tomat yang telah membusuk dan ketombe.
4.      Mengamati pertumbuhan koloni bakteri dalam tomat yang telah membusuk dan ketombe.

BAB II
KAJIAN TEORI

Di alam bebas  tidak ada bakteri yang hidup sendiri terlepas dari spesies lainnya. Di laboratorium, supaya kita hanya mendapat satu spesies saja dalam suatu biakan campuran menjadi biakan murni memerlukan teknik-teknik untuk mengisolasi. Populasi campuran menjadi satu populasi sel. Biakan murni adalah biakan yang hanya terdiri dari satu populasi jenis mikroba yang semuanya berasal dari satu sel induk. Isolasi bakteri artinya memisahkan satu jenis bakteri dari biakan campuran menjadi biakan murni. Untuk mengisolasi suatu spesies dikenal beberapa cara, yaitu :
1.      Cara cawan gores
2.      cara cawan tuang
3.      Cara cawan sebar
            (Ani Murniati, 2002)
            Berdasarkan komposisi nutrisinya, media terbagi menjadi tiga macam yaitu media alam, media semi sintetik dan media sintetik. Komposisi media alam tidak dapat diketahui dengan pasti setiap waktu karena dapat berubah-ubah dalam bahan yang digunakan dan bergantung pada asalnya, misalnya jagung, kentang, serangga dan rambut. Media semi sintetik terdiri dari campuran antara bahan alami dengan bahan kimia yang komposisinya dapat diketahui secara pasti, misalnya Potato Dextrose Agar (PDA). Media sintetik terbuat dari bahan kimia yang komposisi dan konsentrasinya dapat diketahui dengan pasti, misalnya Czapek’s Agar (Gunawan dkk. 2006). Untuk isolasi mikroorganisme umumnya digunakan empat macam media, yaitu media umum, media elektif, media selektif dan media diferensial.
Fungi dapat tumbuh baik pada medium Malt Extract Agar ataupun Potato Dextrose Agar, koloni-koloninya memiliki struktur yang khas dan terkadang memiliki warna yang menarik (Gandjar 2006). Untuk keberhasilan kultivasi berbagai tipe bakteri, dibutuhkan satu kombinasi nutrien serta lingkungan fisik yang sesuai. Perkembangbiakkan bakteri dipengaruhi beberapa faktor, yaitu : Suhu, Cahaya, Pengeringan (kelembaban), Keasaman (pH), Pengaruh O2 dari udara, Pengaruh tekanan osmotic, Pengaruh mikroorganisme disekitarnya, Pengaruh zat kimia (desintektan terhadap mikroba) (Michael J. Pelczar, Jr. 2005).





BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Percobaan

3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang kami gunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
a.         Alat             :
1.      Kompor
2.      Cawan petri
3.      Autoclaf
4.      Panci kecil
5.      Timbangan
6.      Pengaduk
b.        Bahan         :
1.      Kentang 250 gr
2.      Agar-agar batangan
3.      Gula pasir halus 15 gr
4.      Tomat busuk
5.      Ketombe
6.      Akuades


3.3 Variabel dalam Percobaan
1.      Variabel Manipulasi                : Bahan yang digunakan menumbuhkan bakteri
Definisi Operasional               : Bahan yang digunakan menumbuhkan menumbuhkan bakteri dimasukkan setelah media KGA di inkubasi selama 24 jam.
2.      Variabel Respon                      : Perubahan dalam cawan petri
Definisi Operasional               : Kedua cawan petri mengalami perubahan warna pada media KGA, sedangkan cawan petri berisi media KGA murni tidak mengalami perubahan.
3.      Variabel Kontrol                     : Media KGA murni dan waktu percobaan
Definisi Operasional               : Media KGA murni dibiarkan tanpa ditambah dengan bahan lain dan waktu dalam percobaan sama disetiap cawan petri.
3.4    Langkah Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2.      Mengupas kentang dan mengiris kentang kemudian mencuci hingga bersih, menimbang kentang sebanyak 250 gr, merebus potongan kentang diatas kompor dengan menambahkan air, kemudian menyaring dan mengambil kaldunya sebnayak 1 liter.
3.      Menyiapkan agar-agar batang untuk disuwir-suwir kemudian ditimbang sebanyak 15 gr.
4.      Mencampurkan kaldu kentang dengan 15 gr agar-agar dan 15 gr gula kemudian diaduk hingga merata dan mendidih.
5.      Memasukkan/menuangkan media KGA kedalam cawan petri yang telah diberi dengan alkohol, kemudian dibungkus dengan kertas CD, selanjutnya dilakukan sterilisasi menggunakan Autoclaf selama 1 jam.
6.      Pendinginan media, dengan cara diambil dan diletakkan ditempat yang rata, sehingga medium KGA yang terbentuk dapat rata permukaannya.
7.      Mendiamkan media selama 24 jam, kemudian menambahkan bahan untuk menumbuhkan bakteri.
8.      Mengamati perubahan media dalam cawan petri selama 7 hari.



BAB IV
ANALISIS


        Analisis
Pada hari pertama pengamatan, cawan petri A yang berisi media KGA murni tidak menampakkan perubahan. Pada cawan petri B yang berisi media KGA ditambah dengan tomat busuk belum terjadi perubahan. Pada cawan petri C yang berisi media KGA ditambah dengan ketombe belum terjadi perubahan.
Pada hari kedua pengamatan, cawan petri A masih tetap sama seperti hari pertama. Pada cawan petri B terjadi perubahan warna yaitu cokelat (+) dan timbul bintik-bintik putih (+) disekitar tomat busuk. Pada cawan petri C terjadi perubahan yaitu timbulnya bercak cokelat disekitar ketombe yang ditambahkan.
Pada hari ketiga pengamatan, cawan petri A masih tetap sama seperti 2 hari sebelumnya. Pada cawan petri B bintik-bintik putih semakin bertambah (++) disekitar tomat busuk dengan warna cokelat (++). Pada cawan petri C bercak cokelat mulai melebar (+).
Pada hari keempat pengamatan, cawan petri A masih tetap sama seperti 3 hari sebelumnya. Pada cawan petri B bintik-bintik putih semakin bertambah (+++) disekitar tomat busuk dengan warna cokelat gelap (+++). Pada cawan petri C bercak cokelat semakin melebar (++). 
Pada hari kelima pengamatan, pada cawan petri A masih tetap sama seperti 4 hari sebelumnya. Pada cawan petri B bintik-bintik putih banyak (++++) disekitar tomat busuk dengan warna hitam dan terdapat belatung. Pada cawan petri C bercak cokelat sangat lebar (+++) dan terdapat banyak belatung.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar