:)

:)

Minggu, 20 Desember 2015

Pembuatan Dan Pemurnian Koloid


Pembuatan dan Pemurnian Koloid
Pembuatan koloid ada dua macam yaitu cara kondensasi dan cara dispersi.Cara kondensasi dilakukan dengan cara mengubah partikel yang kecil menjadi partikel yang berukuran koloid. Sedangkan cara dispersi dilakukan dengan menghaluskan partikel-partikel yang besar menjadi partikel yang berukuran koloid.Ada 3 macam pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah reaksi pengendapan, reaksi hidrolisis dan reaksi redoks.Yang termasuk cara dispersi adalah cara mekanik, peptisasi dan cara Bredig.
a.          Cara Kondensasi
Salah satu cara pembuatan sistem koloid adalah cara kondensasi, yaitu menggumpalkan partikel larutan yang terlalu kecil menjadi partikel yang berukuran koloid. Partikel larutan yang berupa ion, atom, atau molekul dapat dikondensasi atau digumpalkan menjadi ukuran koloid melalui cara fisis (penurunan kelarutan) atau cara kimia (reaksi tertentu)
Cara fisis yang dapat dilakukan untuk mengkondensasi partikel adalah sebagai berikut:
1.       Pendinginan
Kelarutan suatu zat pada umumnya berbanding lurus dengan suhu, sehingga proses pendinginan akan menggumpalkan partikel larutan menjadi koloid.
2.       Penggantian pelarut
Misalnya kita ingin membuat sol belerang dalam air; belerang sukar larut dalam air, tetapi melarutkan belerang akan baik dalam alkohol. Maka larutan jenuh belerang dalam alkohol diteteskan ke dalai air sambil diaduk. Belerang akan menggumpal menjadi partikel koloid, kemudian alkohol dipisahkan dengan metode dialisis.
3.       Pengembunan
Misalnya uap raksa dialirkan melalui air dingin, sehingga terbentuk sol raksa. Kemudian amonium sitrat ditambahkan sebagai penstabil (stabilizer)

Pembuatan sistem koloid cara kondensasi yang paling banyakdilakukan adalah memalui reaksi kimia. Adapun reaksi kimia tersebut antara lain sebagai berikut.
1.       Reaksi pengendapan
Dua buah reaksi encer yang masing-masing mengandung elektrolit dicampurkan sehingga menghasilkan endapan yang berukuran koloid.
As2O3   +   3H2S   ------->  As2S3 (s)    +    3H2O
AgNO3    +    NaCl  -------->  AgCl (s)    +     NaNO3
2.       Reaksi hidrolisis
Sol hidroksida seperti Fe(OH)3   dan Al(OH)3 doperoleh dengan menambahkan garam klorida ke dalam air mendidih, dan garam terhidrolisis menjadi hidroksida yang berukuran koloid.
FeCl3    +    3H2O  -------> Fe(OH)3 (s)      +     3HCl
AlCl3    +    3H2O  ------->  Al(OH)3 (s)      +     3HCl
3.       Reaksi redoks.
Sol logam seperti sol emas seperti sol emas dapat diperoleh dengan mereduksi larutan garamnya, menggunakan reduktor non elektrolit seperti formaldehida.
2AuCl3   +   3HCHO   +   3H2O ------->  2Au   +   6HCl  +  3HCOOH
Sol belerang dan iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion sulfida dan ion iodida.
2H2S     +    SO2   ------>  3S(s)   +   2H2O
5HI     +     HIO   ------>  3H2    +    3H2O

b.         Cara Dispersi
Selain cara kondensasi, suatu sistem koloid dapat dibuat melalui cara dispersi yaitu menghaluskan partikel suspensi yang terlalu besar manjadi partikel yang berukuran koloid.
Beberapa cara dispersi yang sering dilakukan adalah sebagai berikut :
1.       Cara mekanik
Yang dimaksud dengan cara mekanik adalah melakukan penggerusan (penggilingan) untuk zat padat. Setelah diperoleh kehalusan yang dikehendaki, barulah zat ini didispersikan ke dalam medium pendispersi. Jika perlu ditambahkan zat pemantap (stabilizer) guna mencegah penggumpalan kembali. Sol belerang sering dibuat dengan metode seperti ini.
2.       Cara peptisasi
Partikel endapan dipecah dan dihaluskan menjadi partikel koloid dengan menambahkan suatu elektrolit yang mengandung ion sejenis. Misalnya, sol Fe(OH)3 dibuat dengan menambahkan FeCl3, dan sol NiS dibuat dengan menambahkan H2S
3.       Cara busur bredig (cara elektrodispersi)
Cara ini khusus untuk membuat sol logam dengan cara dispersi. Dua kawat logam berfungsi sebagai elektrode dicelupkan ke dalam air, kemudian kedua ujung kawat diberi loncatan listrik. Sebagian logam akan mendebu ke dalam air dalam bentuk partikel koloid.


Pemurnian Koloid
            Di dalam pembuatan suatu sistem koloid, sering terdapat partikel-partikel zat terlarut yang tidak diinginkan. Pertikel-partikel ini dapat menggangu kestabilan koloid sehingga harus dihilangkan/dimurnikan. Ada beberapa metode pemurnian yang dapat digunakan yaitu dialisis, elektrodialisis, dan penyaring ultra.

a. Dialisis
            beberapa jenis selaput memungkinkan ion atau molekul kecil untuk melewatinya tetapi menahan partikel koloid atau molekul besar. Selapu demikian disebut selaput semipermeabel. Pergerakan ion-ion dan molekul-molekul kecil melalui selaput semipermeabel disebut dialisis. Proses dialisis diamati pertama kali oleh Thomas Graham. Ia menemukan bahwa beberapa zat seperti lem dan gelatin (gel) dapat dipisahkan dari zat-zat terlarut seperti gula dan garam dengan menggunakan selaput semipermeabel. Proses dialisis untuk memisahkan partikel-partikel zat terlarut yang tidak diinginkan dalam sistem koloid.
            Proses dialisis untuk pemisahan partikel-partikel koloid dan zat terlarut dijadikan dasar bagi pengembanagn dialisator, salah satunya mesin pencuci darah untuk penderita gagal ginjal.

b. Elektrodialisis
            elektrodialisis merupakan proses dialisis dibawah pengaruh medan listrik. Elektrodialisis hanya dapat digunakan untuk memisahkan partikel-partikel zat terlarut elektrolit. Listrik tegangan tinggi dialirkan melalui dua layar logam yang menyokong selaput semipermeabel. Akibatnya, partikel-partikel zat terlarut dalam sistem koloid berupa ion-ion akan bergerak menuju elektrode dengan muatan berlawanan. Adanya pengaruh medan listrik mempercepat proses pemurnian sistem koloid.

c. Penyaring Ultra (Ultrafiltrasi)

            partikel-partikel koloid dapat dipisahkan daripartikel-partikel zat terlarut menggunakan penyaring ultra. Penyaring ultra dapat dibuat dari kertas saring yang telah diresapi selulosa seperti selofan (cellophane). Proses pemurnian sistem koloid dengan menggunakan penyaring ultra termasuk lambat. Tekanan harus dinaikkan untuk mempercepat proses ini. Pada akhir proses, partikel-partikel koloid akan tertinggal di kertas saring. Dengan menggunakan penyaring ultra bertahap, partikel-partikel koloid dapat dipisahkan berdasarkan ukurannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar