Tekanan pada zat cair
Cobalah kamu masukkan plastik yang telah ditiup ke
dalam air! Apa yang terjadi dengan plastik tersebut? Mengapa plastik tertekan
kembali ke atas? Hal ini membuktikan bahwa zat cair dapat memberikan tekanan kepada
semua benda. Dengan demikian, jika terdapat zat cair dalam suatu tabung maka
dinding tabung akan mendapat tekanan dari zat cair. Sifat-sifat tekanan zat
cair pada dinding tabung antara lain sebagai berikut:
a.
Zat cair menekan ke segala arah.
b.
Semakin dalam letak suatu titik dari permukaan zat cair, tekanannya semakin
besar.
c.
Tekanan zat cair tidak tergantung pada bentuk wadahnya, melainkan tergantung
pada kedalaman dari permukaan zat cair.
d.
Tekanan zat cair bergantung pada massa jenis zat cair. Berikut ini akan kita
pelajari hal-hal yang berkaitan dengan tekanan pada zat cair.
1. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan dalam zat cair yang disebabkan oleh berat zat cair
itu sendiri. Sifat tekanan hidrostatis adalah sebagai berikut.
a. Semakin dalam letak
suatu titik dari permukaan zat cair, tekanannya semakin besar.
b. Pada kedalaman
yang sama, tekanannya juga sama.
c. Tekanan zat cair
ke segala arah sama besar.
Besarnya tekanan
hidrostatis zat cair dipengaruhi beberapa faktor, yaitu kedalaman, massa jenis
zat cair, dan percepatan gravitasi. Persamaan tekanan hidrostatis dapat
dirumuskan sebagai berikut.
P = r. g . h
Keterangan:
P :
tekanan hidrostatis (Pascal)
r : massa jenis zat cair (kg/m3)
h : kedalaman dari permukaan zat
cair (m)
Besarnya tekanan hidrostatis tidak dipengaruhi oleh bentuk wadah
zat cair. Hal ini dinyatakan dalam hukum utama tekanan hidrostatis yang berbunyi: Tekanan hidrostatis di setiap titik pada bidang datar di dalam
zat cair sejenis yang berada dalam kesetimbangan adalah sama. Alat yang biasa
digunakan untuk mengamati tekanan hidrostatis disebut hartl.
2. Hukum Pascal
Pada gambar tampak
sebuah kran air yang dihubungkan dengan sebuah bejana yang memiliki berbagai
bentuk. Dari pembahasan sebelumnya, telah kita ketahui bahwa besar tekanan
hidrostatis tidak dipengaruhi oleh wadahnya. Dengan demikian, besar tekanan
yang dialami oleh dinding bejana adalah sama, meskipun bentuk bejana
berbeda-beda. Oleh karenatekanan pada masing-masing bejana sama besar maka
tinggi permukaan masing-masing bejana juga sama. Peristiwa ini diamati oleh
Blaise Pascal. Pascal menyatakan bahwa:
Tekanan yang
diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dan sama
besar.
Misalnya, terdapat sebuah bejana berhubungan yang terdiri atas sebuah
bejana besar dan bejana kecil. Jika bejana kecil diberi tekanan maka tekanan tersebut
akan diteruskan merata ke seluruh bagian bejana besar. Dengan demikian, gaya yang
dihasilkan akan semakin besar.Pernyataan Pascal dikenal dengan hukum Pascal.
Hukum Pascal banyak diterapkan
pada beberapa peralatan, di antaranya:
a. dongkrak hidraulis,
b. pompa hidraulis,
c. mesin pengangkat mobil
hidraulis,
d. kempa hidraulis, dan
e. rem piringan hidraulis.
3. Bejana Berhubungan
Pernahkah kamu
mengamati bentuk permukaan air dalam teko atau selang yang ditekuk?
Ternyata, permukaan zat cair tersebut tetap mendatar, dan tidak
terpengaruh bentuk tempat
zat cair itu. Teko
dan selang termasuk bejana berhubungan. Hal ini kemudian dinyatakan dalam hukum
yang terkenal dengan nama hokum bejana berhubungan. Hukum bejana
berhubungan berbunyi:
“ Bila
bejana-bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama dan berada dalam
keadaan setimbang maka permukaan zat cair dalam bejanabejana terletak pada
sebuah bidang datar”.
Berdasarkan peristiwa di atas,
tampak bahwa tinggi permukaan zat cair tidak sejenis tidak sama. Dengan
demikian, prinsip bejana berhubungan tidak berlaku. Beberapa hal yang
menyebabkan prinsip bejana berhubungan tidak berlaku antara lain sebagai
berikut.
a. Bejana diisi oleh zat cair
yang memiliki massa jenis berbeda.
b. Bejana dalam keadaan tertutup,
baik salah satu bejana maupun keduaduanya.
c. Adanya unsur pipa kapiler pada
bejana, yaitu pipa kecil yang memungkinkan air menaiki sisi bejana.
Peristiwa bejana berhubungan
banyak dijumpai dalam kehidupan seharihari
di antaranya:
a. air dalam teko,
b. alat pengukur kedataran suatu
permukaan (water pass), dan
c. penyaluran air melalui selang pada
tempat dengan ketinggian yang sama.
4. Hukum Archimedes
Apa
yang terjadi jika sebatang kayu kalian lemparkan ke air? Apa yang akan terjadi
jika sebuah batu kerikil kalian lempar ke dalam air? Ternyata kayu yang
memiliki berat lebih besar dibanding kerikil akan terapung di air, sedangkan
batu kerikil yang memiliki berat lebih kecil dibanding kayu justru tenggelam
dalam air. Mengapa hal ini dapat terjadi?
Pertanyaan
itu telah diselidiki oleh Archimedes.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Archimedes menyatakan bahwa jika sebuah
benda di udara memiliki berat w maka ketika benda tersebut berada di
air, ia akan mendapat gaya ke atas sebesar Fa .
Gaya ke atas yang dialami benda ketika
berada di air disebut gaya Archimedes.
Dengan menggunakan konsep gaya Archimedes, kedudukan
suatu benda dalam zat alir dibedakan menjadi 3, yaitu mengapung, melayang, dan tenggelam.
a. Mengapung
Suatu benda dikatakan mengapung jika besar gaya ke atas atau gaya Archimedesnya lebih besar
dibanding gaya ke bawahnya (gaya beratnya).
b. Melayang
Suatu benda dikatakan melayang atau terbang jika besar gaya ke atas (gaya Archimedes) sama dengan
gaya ke bawah (gaya berat) benda tersebut.
c. Tenggelam
Suatu benda dikatakan
tenggelam jika besar gaya ke
atas (gaya Archimedes) lebih kecil dari pada gaya ke bawahnya (gaya beratnya).
Konsep
gaya Archimedes berlaku untuk semua zat yang dapat mengalir (zat alir atau
fluida). Dengan demikian, konsep gaya Archimedes juga berlaku di udara. Dengan
memerhatikan hokum Archimedes maka tidaklah mengherankan jikabalon udara dapat
melayang di udara dan kapal selam dapat menyelam dalam air. Selain balon udara
dan kapal selam, masih banyak peralatan lain yang menggunakan prinsip gaya
Archimedes, antara lain:
1) jembatan ponton,
2) kapal,
3) pesawat terbang,
4) tank amfibi,
5) pesawat amfibi, dan
6) hidrometer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar